Bapak Joko Widodo turut menghadiri peringatan Dies Natalis Unpad ke-60 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No.35, Bandung, Senin (11/09). Bersama beliau, turut serta tiga menteri yang merupakan alumni Universitas Padjadjaran. Mereka adalah Rudiantara(Menkominfo), Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), dan Arief Yahya (Menteri Pariwisata).
Dalam orasi ilmiahnya, Presiden RI ini mengungkapkan perubahan global yang tak dapat dibendung ini dapat mempengaruhi lanskap politik, ekonomi, hukum, budaya, dan tatanan sosial. Hal ini menjadi urgensi bagi bangsa Indonesia untuk menyikapi masa transisi dalam berbagai lanskap tersebut.
Generasi millenial, yang tengah menempuh pendidikan pada saat ini adalah titik balik perubahan itu sendiri. Merekalah yang akan mempengaruhi pasar, politik dan perubahan sosial kedepannya. Oleh karena itu instansi pendidikan seharusnya menyiapkan peserta didiknya untuk menghadapi tantangan baru ini. “Negara-negara lain sudah menyiapkan generasinya, kita juga harus menyiapkan ke arah situ” ujar beliau lagi saat menyampaikan orasi.
Bapak Joko Widodo memberi contoh beberapa perubahan yang sudah terjadi di Indonesia, seperti jasa yang berbasis aplikasi online yang membantu dalam membeli makanan dan transaksi pembayaran yang dilakukan melalui kartu kredit. Perubahan global ini dapat menyebabkan perubahan lanskap ekonomi, dan kemudian berpengaruh terhadap lanskap lainnya.
Penanggulangan media sosial
Selain itu beliau juga mengujarkan bahwa terdapat perubahan fundamental lainnya. Menurut beliau, perubahan ini dipengaruhi oleh penggunaan media sosial. Perkembangan media sosial yang pesat serta penyampaian pesan dengan skala global secara bebas merupakan hal yang harus diantisipasi. Hal-hal negatif seperti fitnah dan berita hoax sebaiknya dapat ditanggulangi dengan baik.
Dewasa ini, masyarakat cenderung gampang terbakar emosi lantaran berita Hoax masih gampang untuk diviralkan. Sebaiknya keterbukaan ini harus kita hadapi dengan persiapan sebelumnya. Hal-hal yang berkaitan dengan integritas, kejujuran, dan etos kerja harus kita dahulukan sebelum kita terpengaruh dengan berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
“Universitas sebagai penjaga terdepan bisa ikut bersama pemerintah dalam mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut” ujarnya.
Setelah menyampaikan orasi, Presiden mendapatkan penghargaan Anugerah Padjadjaran Utama dari Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad., dr. Agenda yang dilakukan oleh Presiden selain menyampaikan orasi adalah meninjau pameran Foto Pembangunan Infrastruktur yang merupakan kerja sama Unpad dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP). Presiden juga menyempatkan menjadi imam salat dzuhur di Masjid Al-Jihad, Kampus Unpad Dipatiukur.
Laporan oleh Rukhshah Giani dan Siska Vinoli