Universitas Padjadjaran (Unpad) menerima secara resmi mahasiswa baru 2019/2020 pada tanggal 19 Agustus 2019. Upacara penerimaan mahasiswa baru ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE., serta sejumlah pimpinan, anggota Senat Akademik dan anggota Dewan Professor. Turut hadir Rektor Unpad yang sebelumnya menjabat yaitu Prof. Tri Hanggono Achmad, serta tamu undangan.
Prof. Rina dalam penutup pidatonya berpesan kepada seluruh mahasiswa baru yang sudah resmi menjadi warga Unpad untuk selalu menjaga nama baik almamater dengan selalu berusaha untuk memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan berkomitmen untuk menjaga integritas agar tidak melakukan korupsi.
Selain upacara penerimaan mahasiswa baru, ada beberapa konten acara lain yang dilaksanakan di hari pertama rangkaian Prabu 2019 tersebut yaitu mempraktikan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), senam pencegahan stunting, Prabu talkshow, penampilan Lakon Molek Padjadjaran yang diakhiri dengan wefie yang dilakukan oleh MC bersama-sama dengan seluruh mahasiswa baru dan panitia Prabu 2019.
Perhelatan akbar yang memiliki tagline “Gelora Romansa” hari kedua (20/08) berlokasi di beberapa lokasi di area Unpad, yaitu di Lapangan Samping Bale Santika, Lapangan PPBS, Lapangan Merah, serta Lapangan Fakultas Hukum.
Konsep yang diusung Prabu pada hari kedua ini adalah Student Festival yang didalamnya terdapat kegiatan parade serta stand stand dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Fakultas, serta Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Pangandaran dan Garut. Hadirnya parade dan stand pada Student Festival tersebut bertujuan untuk mengenal lebih dalam berbagai kegiatan yang ada di kampus Unpad.
Lebih lanjut, Prabu Unpad mengangkat tema “Indonesia” sehingga segala pernak pernik saat kegiatan Parade maupun dekorasi dalam acaranya banyak menggunakan unsur unsur kebudayaan yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Pada kesempatan yang sama, Radio Unpad menjadi bagian dalam acara tersebut dengan membawa ciri khas adat Indonesia Tengah khususnya adat Bali. Bersama dengan dua orang maskot yang menggunakan baju adat bali serta maskot yang menggunakan topeng barong, Kru Radio Unpad mengelilingi Unpad beriringan dengan unit kegiatan mahasiswa lainnya dan disaksikan oleh Pramuda yang telah bersiap di sisi jalan untuk menyaksikan parade secara langsung.
Setelah parade selesai, para mahasiswa baru terbagi menjadi empat kelompok yang selanjutnya akan menempati empat lokasi yang berbeda secara bergiliran. Lokasi tersebut telah diisi oleh berbagai macam stand dan diisi juga oleh berbagai macam hiburan untuk dipersembahkan pada Pramuda. Stand Radio Unpad berlokasi di Lapangan Parkir Bale Santika berdampingan dengan stand dari UKM yang bergerak di bidang seni dan budaya lainnya.
Antusiasme Pramuda sangat terlihat saat Student Festival ini. Tak sedikit Pramuda yang mengabadikan momen dengan gawainya serta banyak juga yang bertanya untuk menggali informasi dari UKM yang mereka minati tidak terkecuali di stand Radio Unpad, hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerumunan Pramuda yang mengunjungi stand Radio Unpad untuk menanyakan informasi lebih mendalam seputar Radio Unpad serta bagaimana caranya untuk bergabung.
Kegiatan Prabu Hari Kedua ditutup oleh penampilan dari Guest Star kenamaan Indonesia yaitu Adhitia Sofyan dan Grup Band Juicy Luicy. Kedua guest star merasa senang dapat menjadi bagian dari awal kehidupan perkuliahan mahasiswa baru Universitas Padjadjaran. Keberadaan Guest Star di Prabu Hari kedua pun mendapat respon yang baik dari Pramuda.
“Saya sangat senang, karena keberadaan Guest Star menambah semangat untuk menjalani kegiatan Prabu Unpad ini” ujar Firdausya Garnisa Pramesti salah satu Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Komunikasi 2019.
Rabu, 21 Agustus 2019, merupakan hari ketiga Penerimaan Raya Mahasiswa Baru (Prabu) Unpad 2019. Agenda rutin tahunan ini seperti biasanya selalu memberikan persembahan yang menarik perhatian warga Unpad. Bila mozaik dibuat dengan menggunakan kertas dan membentuk beberapa formasi yang berkaitan dengan Unpad saat tahun lalu tetapi, ada yang berbeda dengan tahun ini. Pada hari ketiga Prabu, sejumlah 4.761 mahasiswa baru Unpad 2019 ikut serta dalam acara akbar Unpad yaitu, pembuatan konten mozaik yang dilaksanakan di GOR Jati Unpad. Mengejutkannya, kegiatan ini berhasil membuat Unpad meraih pengahargaan MURI atas rekor dunia karena, membuat kolase payung dengan formasi kolase terbanyak, yakni sebanyak 75 formasi. Payung dipilih sebagai media kolase karena, payung merupakan bahan yang dapat digunakan kembali sehingga bersifat ramah lingkungan.
Kegiatan mozaik dilaksanakan sekitar pukul 08.00 WIB, dengan dipimpin oleh salah satu panitia Prabu Unpad 2019 yang akan menyebutkan nomor yang terdapat di payung tersebut. Mahasiswa baru yang biasa disebut pramuda hanya tinggal mengangkat payung sesuai nomor yang telah disebutkan.
Kolase mozaik dibuat berdasarkan tiga tema, yaitu kebudayaan, keunpadan, dan kebangsaan. Konsep batik mega mendung menjadi gambar utama pada kreasi mozaik ini. Hal tersebut menjadi simbol representasi kebudayaan Sunda di Jawa Barat dan digunakan untuk mencirikan Unpad sebagai kampus budaya. Kepala Divisi Kreasi, Fayruz, mengatakan bahwa persiapan kolase ini sudah dilakukan sejak bulan April lalu. Menurut Fayruz, panitia dan mahasiswa baru yang suportif membuat kolase menjadi sukses. Selain itu, pencapaian atas rekor MURI dunia ini juga membuat para pramuda 2019 menjadi sangat bangga, seperti yang dituturkan Desy, salah satu pramuda 2019, “Kaget sih sama 75 formasi dan bangga banget karena bisa mencapai rekor MURI dunia bukan Indonesia lagi”.
Menjelang akhir keseluruhan rangkaian acara, Maliq & D’Essentials menutup Prabu 2019 dengan memukau.
Rilis & dokumentasi oleh Radio Unpad & KKP Unpad 2019/SA