Bandung – Puncak acara dari ITB Civil Engineering EXPO (ICEE) telah berlangsung pada tanggal 7 Febuari 2021 kemarin. Acara utama yang diisi merupakan kegiatan Seminar Nasional yang mengundang pembicara-pembicara handal pada dunia konstruksi, pembangunan infrastruktur, dan teknik sipil. Kegiatan ICEE 2021 pertama kali dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 yang dimulai dengan mengadakan kompetisi sebanyak tiga lomba dan satu konferensi mahasiswa (Exhibition). Tahun 2021, ICEE mengambil tema “Utilizing Manufactured Constructuin to Achieve Sustainable Future” dalam kegiatannya ia menyadarkan bahwa keterbatasan pembangunan saat pandemi COVID-19 ini perlu diatasi dan dipelajari agar dapat membuat bangunan yang aman dan terjamin dimasa yang akan datang.
“Kegiatan ini guna mewadahi pemberian informasi bagi calon-calon insinyur mahasiswa Teknik Sipil yang akan menopang pembangunan dimasa yang akan datang” ujar Alif Luqman selaku Ketua HIMA Teknik Sipil.
“ICEE kali ini berbeda dibandingkan 5 tahun sebelumnya, yaitu dilaksanakan secara online atau daring. Hal ini menandakan bahwa konstruksi tetap memerlukan kolaborasi antar industri kontraksi untuk saling bekerja sama dalam mencari teknologi baru untuk kemajuan bangsa Indonesia.” Disampaikan oleh Dekan Teknik Sipil Ir. Edwan Kardena, Ph.D dalam sambutannya.

Student Conference ICEE merupakan bukti bahwa mahasiswa Teknik Sipil seluruh Indonesia siap membangun kontruksi dimasa depan. Konferensi yang telah dilaksanakan pada tanggal 5 Febuari 2021 ini dihadiri oleh 12 mahasiswa teknik sipil dari seluruh Indonesia membahas tentang kesiapan, potensi, tantangan, dan dampak lingkungan dari konstruksi bangunan di Indonesia. Hasil dari konferensi ini adalah piagam dengan arti bahwa Indonesia tidak perlu takut akan kekurangannya insinyur dimasa depan.
Seminar Nasional ini telah berlangsung dari pukul 09.00-15.30 WIB dengan sekitar tujuh pembicara talkshow yang memaparkan materi dengan topik yang berbeda-beda, yaitu :
- Indonesia’s Infrastructure Outlook – Ir. Diana Kusumastuti, M.T
- The Reality of Manufacture Construction – Ir. Dian Irawati, M.T dan Achmadi Tri Cahyono
- The Future of Manufactured Construcion – Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D dan Arief Rahman
- Manufactured Construction’s Product – Joshua Vidi Sunjata, S.T. M.Eng dan Triyono Adiputra, S.T., M.Sc
Dalam seminar nasional ini dijelaskan mengenai kondisi kontruksi yang ada di Indonesia saat ini, hingga menuju perencanaan dan bagaimana cara mencapai konstruksi terbaik dimasa yang akan datang.
Pada materi The Future of Manufactured Construction dikatakan bahwa manufaktur dan konstruksi merupakan hal yang berbeda namun memiliki beberapa kemiripan. Saat ini, perkembangan digital memiliki peran penting dalam membantu sektor konstruksi yang membangun manufaktur di Indonesia.
“Untuk membuat manufaktur yang lebih baik di masa depan, diperlukannya standar dan motivasi manufaktur yang layak untuk digunakan oleh masyarakat. Begitu juga pada konstruksi. Manafaktur merupakan hasil yang unik karena dibuat sesuai dengan permintaan, sedangkan konstruksi merupakan hasil yang akan digunakan masal oleh masyarakat.” Ujar Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D
“Dampak dari konstruksi sangat tidak baik untuk lingkungan. Selain sampah yang dihasilkan dari konstruksi tradisional, pengaruh seperti polusi suara, getaran, udara, dan gangguan lalu lintas juga merupakan dampak yang buruk bagi masyarakat sekitar.” Ujar Arief Rahman yang membahas dampak pembangunan bagi lingkungan.
Lebih lanjut lagi Arief mengatakan, “Sebagai calon Insinyur Teknik Sipil dimasa yang akan datang diperlukannya persiapkannya solusi untuk mengurangi dampak buruk tersebut. Baik dengan perkembangan digital atau alat teknologi baru.”
Sebanyak 17 finalis dari seluruh Indonesia bertanding untuk merebutkan kejuaraan pada tiga lomba dengan mengirimkan karya-karya terbaik yang telah dibuat. Puncak Acara Seminar Nasional ICEE inipun diakhiri dengan pengumuman juara lomba-lomba yang telah dilaksanakan. Kompetisi yang diadakan yaitu perlombaan paper competition, business case competition, design and tender competition dan juga best delegate pada konferensi mahasiswa. Pemenang kompetisi ini mendapatkan hadiah berupa uang tunai, yaitu sekitar 5juta hingga 10juta rupiah dan hadiah lainnya.
Laporan oleh: Triandini Nurshobah/SA