Sivitas! Pernahkah kalian membayangkan kegiatan membaca yang mulanya memiliki stigma kurang asyik, disulap menjadi pengalaman baru yang unik? Ternyata, di Jatinangor terdapat sebuah komunitas yang menawarkan kegiatan membaca dengan sensasi menyenangkan! Yuk, kenalan dengan Semua Baca!
Semua Baca didirikan oleh Belen Amanda Sitanggang, seorang mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran. Ia mendirikan Semua Baca sebagai komunitas membaca bersama yang mengusung konsep silent reading. Silent Reading adalah teknik membaca tenang dengan membaca dalam hati. Menarik sekali ya, Sivitas! Selain Silent Reading, Semua Baca juga menyediakan program-program berkelanjutan lain, lho! Program ini menjadi selingan ketika mengalami demotivasi membaca seperti program menulis, berdiskusi, bahkan menonton film! Gadis yang akrab dipanggil Manda ini mengaku, tidak menaruh target khusus untuk partisipan dari program yang ia bentuk, ia melaksanakannya murni karena keinginan untuk memiliki rekan membaca di Jatinangor guna mempertahankan konsistensinya untuk berliterasi.
Manda berujar bahwa ia sempat mengikuti komunitas baca dengan program serupa sebelum membentuk komunitas Semua Baca dan sejak itulah ia tertarik untuk mengadopsi program tersebut di Jatinangor. Namun, Manda acapkali merasa kesulitan untuk menemukan ruang atau tempat membaca yang nyaman, jauh dari kebisingan, dan menawarkan ketenangan di daerah Jatinangor. Namun, tawaran penggunaan tempat dari kafe sekitar Jatinangor perlahan datang dengan sendirinya untuk memberikan sarana bagi komunitas Semua Baca, hal ini tidak pernah disangka oleh Manda sebelumnya.
Menumbuhkan minat baca memang bukanlah suatu hal yang mudah, Sivitas! Oleh karena itu, Semua Baca memiliki langkah unik untuk meningkatkan minat baca, yaitu dengan merekap hasil bacaan para anggota dan alasan yang membuat para pembaca tersebut tertarik dengan bahan bacaan yang mereka pilih. Dengan demikian, Co-Founder Semua Baca ini berharap agar orang lain yang masih menimbang-nimbang atau mencari bahan bacaan dapat tertarik untuk mulai perjalanan membacanya dan menemukan bahan bacaan yang tepat.
Tak hanya itu, Semua Baca juga menawarkan program membaca yang fleksibel dan inklusif. Siapa saja boleh hadir dalam kegiatan Semua Baca, bahkan mereka yang belum berniat untuk mulai membaca dan sekedar ingin mendengarkan diskusi dari rekan Semua Baca. Ia berujar bahwa kemauan mereka untuk hadir di Komunitas Semua Baca sudah menjadi langkah berani untuk membangun keinginan membaca.
Jadi, apakah Sivitas tertarik mencoba kegiatan di Semua Baca?
Penulis: Florencia
Editor: Izzuddin Hamid
