Banyak orang yang tidak sadar jika dirinya sedang berada di dalam lingkaran toxic friendship. Seharusnya teman memberikan dukungan, menghilangkan rasa kesepian, dan menciptakan rasa bahagia.
Namun, tidak selamanya teman bisa memberikan sesuatu yang positif. Beberapa lainnya dapat menjadi “racun” yang berdampak negatif bagi hidup. Toxic friendship dapat dirasakan secara berbeda-beda pada setiap orang. Meski begitu, perasaan yang umum dirasakan adalah mental terkuras dan terus merasa dijatuhkan.
Lantas, apa itu Toxic Friendship?
Toxic friendship adalah hubungan pertemanan yang membuat seseorang merasa tidak didukung, selalu disalahkan, direndahkan, atau bahkan diserang dan segala hal buruk lainnya. Hal ini dapat merusak banyak hal, termasuk menghancurkan harga diri. Memiliki teman yang “beracun” tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi diri sendiri dalam jangka panjang.
Sumber: Tagar.id
Tidak seorang pun harus tahan dengan lingkungan yang buruk. Jadi, penting untuk mengetahui ciri-ciri toxic friendship. Jika sudah tahu tanda-tandanya, maka akan lebih mudah juga untuk menghindari atau mengakhiri pertemanan yang tidak sehat ini.
Berikut ini tanda atau ciri teman yang termasuk toxic.
1. Semua Hanya Tentang Dirinya
2. Tidak Pernah Menghargai
3. Selalu Ada Drama
4. Menyakiti Perasaan
5. Suka Membandingkan
6. Mencoba Merubahmu
7. Manipulatif
Seorang teman seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman dan membuat kamu bisa menjadi diri sendiri, pertemanan yang sehat adalah mereka yang selalu memberikan pengaruh baik dan selalu mendukungmu disaat sedang bahagia maupun sedih. Akan tetapi para teman toxic ini tidak akan berlaku demikian, mereka hanya akan ada ketika kamu sedang bahagia dan menghilang ketika kamu membutuhkannya. Mereka akan mendukungmu secara tidak tulus, dan menjatuhkan ketika berada dibelakangmu.
Toxic Friendship, masalah serius loh, Sivitas!
Sejatinya kondisi lingkungan terutama lingkungan pertemanan dapat berpengaruh besar pada seseorang, khususnya ketika mereka memasuki usia remaja. Usia dimana sebuah pertemanan adalah segalanya dan kamu mungkin sanggup melakukan apapun atas nama persahabatan. Lantas bagaimana jika memiliki teman yang toxic pada usia ini?
Dalam usia remaja, seseorang mungkin bisa menjadi sangat kuat dan sangat rapuh dalam waktu yang bersamaan. Penyebabnya sebagian besar adalah teman.
Sumber: Dictio.id
Berada dalam lingkungan toxic friendship dapat membuat seseorang mendapatkan depresi berat, krisis kepercayaan dan menjadi introvert. Terlebih lagi jika jumlah teman yang toxic ini cukup banyak.
Hal ini tentu mampu membuat seseorang mendapatkan tekanan sosial dari kawan toxic-nya. Dia akan di-bully, dijauhi teman lainnya dan berujung pada depresi berat yang akan mempengaruhi segala aspek kehidupan orang tersebut.
Cara Keluar dari Toxic Friendship
Sudah tahu cirinya, sudah tahu dampaknya, dan Sivitas sadar betul bahwa Sivitas tengah berada di lingkatan toxic friendship. Jika sudah begitu, yang bisa Sivitas lakukan yaitu berbicara dengan teman jika sikapnya tidak menyenangkan.
Berikut ini beberapa cara keluar dari toxic friendship yang bisa Sivitas lakukan.
1. Menikmati Waktu Sendiri
Berikan banyak waktu untuk dinikmati seorang sendiri. Cobalah menjauhkan diri dari lingkaran pertemanan tersebut dan hidup tanpa teman toxic tersebut.
Tentu saja banyak hal positif yang dapat dirasakan saat fokus pada diri sendiri. Moms akan tahu jawabannya apakah harus mengakhiri persahabatan dengan orang tersebut atau tidak.
2. Tetapkan Batas
Jika masih ingin mencoba untuk mempertahankan persahabatan, pastikan batasan yang jelas. Jelaskan padanya jika dia sudah melakukan hal-hal yang kelewatan. Tanamkan pada teman Sivitas tersebut, bahwa Sivitas tidak ingin lagi menerima perilaku yang buruk. Apabila orang tersebut masih saja terus melewati batas, segera putuskan hubungan agar memiliki hidup yang lebih baik.
3. Coba Menjauh dan Menghindar
Seseorang tidak mungkin bisa berubah cepat, tapi jika memang tidak ada tanda perubahan sama sekali, cara terbaik keluar dari toxic friendship adalah menjauh dan menghindari teman toxic tersebut.
Sivitas akan merasakan perubahan positif yang terjadi. Pastikan untuk benar-benar menghindari hubungan yang berdampak buruk pada fisik ataupun mental. Sivitas, sekarang tahu, kan langkah yang bisa dipilih untuk keluar dari hubungan yang tidak menyehatkan ini. Cobalah untuk lebih mengedepankan diri sendiri demi kebahagian dan ketenangan!